WIEF Jembatani Kerja Sama Pengusaha (Bahasa Indonesia)

2016

Jul  15th

Indonesia akan menjadi tuan rumah World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 pada awal Agustus mendatang di Jakarta Convention Center. Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro mengatakan, lndonesia memiliki kepentingan besar pada perdagangan global dan memiliki ambisi terciptanya kolaborasi usaha antar sesama komunitas bisnis Muslim global untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya.

“Forum bisnis seperti WlEF ke-12 menyediakan wadah yang ideal untuk pelaku pengambil keputusan dari sektor swasta maupun publik dan bagi kalangan usaha untuk membangun jaringan usaha mereka dan mengambil peluang bisnis. Melalui program-program khususnya, WlEF ke-12 menaruh perhatian besar dalam menciptakan jembatan kerjasama bagi para pengusaha,” katanya, Kamis malam (15/7).

Ia menuturkan, salah satu strategi keuangan dan arah kebijakan Indonesia adalah membangun arsitektur keuangan syariah yang akan menjadi roadmap dan panduan dalam mengembangkan standar dan pengelolaan keuangan syariah. “Untuk mencapai ini, kita perlu bekerja sama dengan para ahli serta pelaku keuangan dan ekonomi syariah dari seluruh dunia untuk mempelajari praktik-praktik terbaik maupun perkembangan-perkembangan keuangan dan ekonomi syariah terkini,” jelas Bambang.

Kesempatan ini pun, menurut Bambang, ada dalam Forum WlEF ke-12 yang akan memberikan manfaat besar bagi indonesia dengan menghadirkan para pemimpin pemerintahan, pemimpin industri, akademisi, tenaga ahli, pelaku usaha profesional dan manager korporasi. “Mereka nantinya akan berbagi ilmu dan praktik terbaiknya guna memformulasikan dan membentuk strategi serta arah kebijakan yang sesuai dan tepat untuk memperkuat keuangan dan ekonomi syariah lndonesia,” ujarnya.

Program WIEF ke-12 tentang keuangan syariah nantinya akan terdiri dari dua sesi, dimana para pemimpin usaha, akademisi dan tenaga ahli dalam industri akan berkumpul untuk membahas isu-isu dan tantangan terkini. Sesi pertama berupa “Industry Hardtalk” dimana para panelis akan membahas bagaimana cara menambal gap pembiayaan pembangunan infrastuktur dan telaah lebih dalam mengenai potensi sukuk untuk mendukung pembangunan infrastruktur. Sesi kedua adalah diskusi panel tentang bagaimana menghubungkan keuangan Syariah dengan sektor usaha halal. Para panelis akan membahas lebih jauh tentang bagaimana dukungan keuangan Syariah dalam pengembangan usaha di berbagai sektor usaha halal.


This article was published at My Sharing website on 15th July 2016.
Click here to view the original piece of the article.